kisah teladan

02.18 / Diposting oleh smpi community /

Keledai dan Orang Shalih


Allah -Subhanahu wa ta’ala- menyebutkan dalam surat al-Baqarah kisah nyata sebelum datangnya Islam, tentang seorang laki-laki yang bernama Uzair, kisahnya adalah sebagai berikut:

Pada suatu hari, di zaman dahulu, sebelum datangnya Islam ada seorang laki-laki shalih yang mengendarai keledai. Kemudian dia melewati sebuah desa yang telah hancur, dan musnah penghuninya. Kemudian terbersitlah di benaknya, fikiran tentang keadaan desa tersebut.


Kemudian dia bertanya pada diri sendiri dengan penuh keheranan dan kebingungan. Mereka semua telah mati, maka bagaimana mereka bisa diciptakan lagi dari awal? Bagaimana? Tulang belulang ini telah lepuh, bagaimana menjadi keras? Bagaimana bisa tersusun kembali kemudian roh kembali kepadanya kemudian bangkit dalam keadaan hidup?


Perlahan-lahan, dia terus berfikir… dan berfikir… kemudian kantukpun datang memainkan kedua mata lelaki shalih tersebut. Kantuk tersebut tidaklah datang kecuali sebentar hingga dia hilang kesadarannya. Lalu diapun tertidur lelap selama seratus tahun.

Satu abad pun berlalu, sementara orang shalih tersebut telah menjadi mayat diantara mayat-mayat, demikian pula keledainya.

Setelah itu, Allah -Subhanahu wa ta’ala- mengizinkan baginya untuk dibangkitkan. Maka terkumpullah tulang belulangnya, dan sempurnalah penciptaannya, kemudian ditiupkanlah rohnya padanya. Maka tiba-tiba dia berdiri sebagai makhluk yang sempurna seakan-akan dia terbangun dari tidurnya. Lantas dia mencari keledainya, dan juga makanan serta minumannya.

Kemudian datanglah malaikat bertanya kepadanya: “Berapa lama kamu tertidur?” Lelaki tersebut menjawab: “Aku tinggal sehari, atau sebagian dari hari.”

Maka berkatalah malaikat: “Bahkan engkau telah tinggal di sini selama seratus tahun. Sekalipun sudah bertahun-tahun yang panjang serta zaman yang telah silih berganti makanan dan minumanmu masih tetap dan tidak berubah rasanya.”

Maka lelaki tersebut berkata: “Aneh, ini benar?!”


Berkatalah malaikat: “Lihatlah kepada keledaimu, dia telah menjadi sekumpulan tulang- belulang… Sekarang lihatlah tulang-belulang keledaimu itu… Allah -Subhanahu wa ta’ala- akan menampakkan kepadamu kekuasaann-Nya untuk membangkitkan orang yang telah mati!”


Lelaki shalih tersebut melihat kepada tulang-belulang keledainya, maka dia melihatnya bergerak-gerak, masing-masing tulang kembali kepada posisinya hingga sempurna, kemudian Allah -Subhanahu wa ta’ala- membungkusnya dengan daging, maka tiba-tiba keledainya berdiri di hadapannya di atas keempat kakinya.

Saat itulah, jiwanya menjadi tenang, dan semakin bertambah keimanannya akan hari kebangkitan. Maka berkatalah lelaki shalih tersebut: “Aku tahu bahwa Allah -Subhanahu wa ta’ala- Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

sumber : qiblati.com

0 komentar:

Posting Komentar